Welcome

Makasih udah kunjungi blog Saya. Silahkan tinggalkan saran dan kritik dalam menu komentar ya teman

Senin, 30 April 2012

rindu itu kejam

biar kau tau
merindukanmu itu sakit
lebih kejam dari jajahan jepang
menyentuh hatimu

kau biarkan aku leluasa
menghirup sejknya udara pagi
kau biarkan aku leluasa
menikmati indahnya senja

namun,
tak sekalipun kau biarkan aku
menyentuh hatimu
buka matamu,
berhentilah bersikap egois
sadarkah kau,
separuh nafasku tertanam pada hatimu
dan aku tak mampu leluasa hidup tanpanya

Sabtu, 28 April 2012

Air Mata Pertiwi

Tanahku,
tanahmu,
tanah kami,
tanah kita,
haruskah kau telan isi pertiwi,
membiarkan kami tenggelam dalam kebodohan
membiarkan kami berteriak
membiarkan kami menangis dalam kepiluan
menyaksikanmu melahap habis isi pertiwi

biarkan aku leluasa hidup

biar kau tahu
merindukanmu itu sakit
lebih kejam dari jajahan jepang

kau biarkan aku leluasa
menghirup sejuknya udara pagi
kau biarkan aku leluasa
menikmati indahnya senja

namun,
tak sekalipun kau biarkan aku
menyemtuh hatimu......
buka matamu,
berhentilah bersikap egois
sadarkahkau
separuh nafasku tertanam pada hatimu
dan aku tak mampu leluasa hidup tanpanya

lambaian rindu tak berujung

dalam malam
begitu sepi kurasa
tanpamu
hanya membawa rindu
kembali membuka luka

lukaku kembali mengaga
penantian tiada berujung berseru
memanggilku sambil melambai
menuntunku kearahnya

Rabu, 25 April 2012

Engkau


engkau
engkau yang kurasakan
dalam setiap detakku
dalam setiap dalam setiap denyutku

engkau
engkau yang mempesona
engkau yang sungguh menggodaku
dalam setiap memikirkanmu

engkau
yang tiada henti menebar rindu
yang tiada henti menggetarkan hati
yang tiada henti membuatku memujamu
semakin memujamu
lebih dalam
dan lebih dalam
seperti hujanberjuta rindu menyerangku
membasahiku
membawaku pada dingin
membawaku pada sepi
aku butuh sedikit pelukanmu
aku butuh sedikit rindumu
sebagai penghangat hari-hariku
sebagai pengusir sepi pada hatiku

Selasa, 24 April 2012

bayangan rindu yang tak pernah gugur

bayangmu masih melekat
mengitari pikiranku
mengusik hati
menusuk perih
menanam sejuta luka
kasih, dengarkan Aku
takkan pernah kau temukan
rindu-rindu yang gugur pada hatiku
bagaimana jika kamu tanpaku
bagaimana jika aku tanpamu
bagaimana jika ketika itu aku mati?
mengapa mati?
sebab nafasku tanpamu
andai saja kamu tau
betapa dalamnya rasa ini
namun sulit tuk bertindak
aku terlalu sering termakan egoku
namun,
jika suatu waktu nanti
aku harus kehilanganmu
akan ku coba tuk berpasrah
sebab sering sudah aku melalaikanmu
banyak waktu yang kau sisakan
banyak waktu yang kau tinggalkan
banyak air mata karena mu
Aku yang bodoh menangisimu
seakan tidak punya cinta lagi
hatiku beku
pada semua cinta
pada semua hati
hati yang mencoba menggodaku
engkau dan kenanganmu
masih memenuhi kepalaku
sampai kapan
kau biarkan aku terpuruk disini
tepuruk tanpamu

Senin, 23 April 2012

Hutan Rindu

Sudah bertahun aku disini
tinggal bersama kesendirian
berulang kali ku coba temukan jalan
namun sayang
aku selalu kembali kesini
di tempat yang sunyi ini
aku mengeja lirih namamu
teganya kau meninggalkanku pada hutan rindu
aku benci senja
sebab ia selalu datang
membawa bayang-bayangmu
mengulang kembali perih
yang tak pernah terobati
berjuta kenangan ia sajikan
bersama desir ombak
perlahan kunikmati
belaian angiin yang menjadi dingin
membawa kesunyia
dan melarutkanku pada sepi yang tak berujung
senja bersamamu
mungkin bukanlah takdirku
namun bayang-bayangmu
seakan tak pernah jenuh dariku
kisah bersamamu selalu merasuk menusuk rusuk
dan kini, aku tersiksa rindu
aku menggigil
selalu kejatuhan embun rindu
yang menemani malam-malamku
sampai kini
berjuta badai waktu menerpaku
namun merindukanmu
masih setia bertengger dihatiku
meresap ke dalam pori-pori sepi
yang mungkin kan abadi
sebab tiada cinta yang menemani

Minggu, 22 April 2012

Revolusiku

Engkau mengajariku bagaimana menghadapi sebuah cinta. Ternyata butuh pengorbanan. Bukan pengorbanan kaya pahlawan itu sih, tapi bagaimana menghargai perasaan pasangan, sekalipun kegemaran dia itu bukanlah hal yang kita sukai, namun kita harus mencoba memberikannya kesemapan ataupun waktunya dia sendiri untuk melakukan kegemarannya itu. Darimu juga Aku mengerti arti berbagi. Mungkin selama ini Aku terlalu memikirkan diriku sendiri, dan larut dalam kesenangan pribadiku, namun kamu datang membawa sejuta pelajaran penting dalam hidupku. Tak dapat ku elakkan lagi, kalau kamu memang membawa perubahan menuju arah yang lebih positif untukku.

bagaimana denganmu, apa tanggapanmu?

bagaimana dengan rindu yang pernah engkau teriakkan.
bagaimana dengan rindu yang pernah engkau sebarkan.
bagaimana dengan puisi rindu yang pernah engkau berikan.
bagaimana dengan suaramu yang menggema, meneriakkan namaku.

apakah aku tuli?
yang kini tak mendengarnya lagi
apakah aku mati
yang kini tak dapat merasakannya lagi
ataukah cintamu yang mulai mati
enggan tuk menyebut namaku
enggan tuk menebar rindu seperti dahulu
enggan tuk menuliskanku puisi lagi
enggan tuk meneriakkan namaku di depan mereka.

apapun enggkau
mungkin ini caramu menghadapi kejenuhan yang ada
satu harapanku
semoga kau bisa kembali layaknya dahulu

kini aku kehilangan jiwamu
meski kini, aku masih mampu tuk memelukmu
Apakah masih mungkin dia merindukanku seperti dulu? Saat ini hati sudah mulai mendingin, seakan mulai tertutup untuk cinta yang selama ini dipertahankan. Mungkin salah satu diantara kita akan merasa kehilangan, atau keduanya, atau mungkin sama sekali tak merasa. Mungkin kurang lebih, begitulah nasib dari segala perjuangan ini, atau mungkin saja kita berdua mempertahankannya. Semuanya belum jelas, masih menjadi sebuah misteri besar dalam hidup kita.

Selasa, 17 April 2012

untiled

Dimana rinduku kan berlabuh
Dihatimu?
Namun sudah terlalu banyak bocoran luka ku temukan
Harus dengan apa aku menutupinya?
Aku tak yakin luka itu benar-benar sembuh
Mungkin ya, jika tanpaku
Haruskah aku mencari labuhan lain?
Aku tak sudi
Sebab aku sudah terpaku mati pada lubang hatimu

Arti Rindu?

Apa arti sebuah rindu
Jika hanya satu jiwa yang merintih lirih
Apa arti sebuah rindu
Jika satu jiwa melupakan satu rindu
Apa arti sebuah rindu
Jika satu hati sudah membeku
Apa arti sebuah rindu
Jika aku tanpamu

Pelukan Senja

Aku mengiringmu menuju senja
Aku kira kita bisa menikmatinya berdua
Namun tak kusangka, ternyata dia menunantimu disana.
Aku berdiri
Menyaksikanmu berlari ke arahnya
Pelukanmu sungguh hangat menyapa kulitnya
Andai kata aku wanita itu, mungkin akan ku berhentikan waktu
Agar aku dapat lebih lama menikmati kehangatan itu

Rabu, 11 April 2012

Goresan Sajak

Aku menikmati rindu yang menusuk
Sebab dalam rindu bayangmu selalu hadir menemani
Goresan sajak pada wajah rembulan, menghadirkan luka yang mendalam
Seperti yang menahan perih sajak sajakku hilang sia-sia dalam menantimu




Jumat, 06 April 2012

ketika menunggu senja

aku menunggu senja
ketika hujan membawa bayang-bayangmu
aku menunggu senja
ketika rindu semakin membiru
aku menunggu senja
ketika angin lirih mulai membelaiku
aku menunggu senja
ketika aku harus merelakanmu
aku menikmati rindu yang engkau sajakkan, yang menuntunku pada kesepian.
tiada belaian dan pelukan, aku pasrah dirangkul kehampaan.
aku bercerita pada sajak malam, tentang cinta yang karam

Kamis, 05 April 2012

aku menikmati senja dipelupuk mata indahmu. Mengingatkanku pada biji biji rindu yang dulu kau tanamkan. Aku merangkai kisah baru yang begitu rapuh,sebab aku tanpamu. Aku disini. Menunggumu hingga senja,mungkin kau akan membawa kembali sajak sajak yang pernah kita ciptakan
aku rindu sajak sajakmu. Saat ketika kau warnai dunia dengan kata kata. Menikmati belaian angin bersama cinta yang kau hembuskan perlahan. Dan kini,aku kehilangan arah. Semenjak engkau mendua,aku penikmat lara. Menyeduh kepedihan yang selalu kau suguhkan.
aku selalu menemukan sajak sajak indah dari bibirmu. Tapi itu dulu. Sejak dia pergi,aku merasa sepi,sendiri dan merasa gelap. Aku selalu rasakan gundah bila mengingatmu. Terlalu menyayangimu membuatku tertelan akan ketakutan. Takut akan hancurkan perasaanmu. Dan kini aku relakan melepasmu,mungkin bukan aku yang mampu menimangmu dengan kebahagiaan

Selasa, 03 April 2012

Inilah aku
Ini waktuku
Ini aku bersma waktuku
Bersama hari-hariku tanpamu
Tak ku lihatkah aku disini?
Aku yang rapuh tanpamu
Tak ku dapati nafasku jika aku tanpamu

Bayangan Kekasih

Kini hanya bayanganmu yang tersisa
Menemani aku menyaksikan hujan malam
Menamaniku menghabiskan malam
Dan tertidur dipenghujung malam
Selepas rindu terobati, bayang bayangmu pergi dan hadir kembali pada senja
Sebab senja selalu merindukan kita, dikala duduk berdua
Berlari diatas pasir pantai dan menyaksikan sang surya pulang keperaduannya

Puisi Untuk Bunda

Suaramu dan sentuhanmu,dikala kecil selalu menemani aku
Menuntunku,membawaku pada perubahan besar dalam hidupku
Jika mengingatmu, air mataku tak mampu ku tahan
Sudah terlalu banyak aku mengeluarkan amarahmu dan air mataku
Berjuta pesan yang engkau sampai, sempat terlalaikan olehku
Kini tersadar, tak ada wanita sehebat engkau
Tak ada wanita setegar engkau dan tak ada wanita lain didunia ini yang mampu mengalahkan ketulusanmu
Ini langkah awalku melukiskan masa depanku
Bayanganmu selalu melekat didalam benakku
Menciptakan semangatku ketika aku lelah
Dan kini aku sedang melangkah untuk melukiskan senyuman di wajahmu
Aku terus berjalan mengarungi waktu
Mengikuti jejakmu,sambil memungut cinta yang kau campakkan
Sesampai diujung jalan, aku berhenti sejenak, menyusun kepingan hati ini sendiri
Satu persatu kata kata berbaris
Menuntunmu kearahku
Diujung pantai aku menunggumu
Bertahun tahun aku rangkaikan semua untukmu
Kelak kan menyambut kedatanganmu diujung pantai,dikala senja

Engkau dan Cahayaku

 Seiring redup cahaya
Aku kalut bersama dilema
Engkau datang tanpa cinta, namun penuh canda
Ingin ku dekap lebih dekat, semakin dekat
Tiba-tiba kau menghilang
Hingga kini, ku tunggu hadirmu
Aku menunggumu, untuk mendekapmu
Menghidupkan kembali cahayaku
Ketika rindu kau ubah menjadi bara
Aku terbakar diantaranya
Cemburu dan cinta habiskan logika
Aku terpuruk dengan perasaanku
Kau lihat namun tak kau rasa
Betapa pilunya aku
Terbakar cemburu dan memungut sendiri kepingan rindu yang sempat kau porak porandakan ini

Aku dan Langkahku

Aku meniti jalan ini sendiri, setelah kau lepas aku
Aku berdiri mengarungi waktu
Langkahku sempat terhenti karenamu
Bersama malam aku merenung berteman sang rembulan
Ku ingat engkau yang telah menjadi bayang-bayang semu
Ingin menantimu kembali, meski tiada pasti
Namun malaikat bisikkan kata-kata
Tak perlu aku bersedih, menghentikan langkahku karenamu
Sebab Allah kelak kan jodohkan aku padanya
Tanpa ku tau siapa dia kelak yang kan menjadi imamku

Senin, 02 April 2012

Biji Rindu

Biji rinduku semakin mekar oleh senyummu
Kau layangkan rindu yang setiap waktu semakin menggebu
Kau hempaskan aku pada kenikmatan cinta
Menikmati bayang bayangmu pada setiap malam dalam mimpi indahku

Aku Tanpamu

Aku melewati malam tanpamu, sampailah aku pada batas malam, dan masih tanpamu.
aku berdiri di ujung pagi menunggumu, dan terduduk pilu diujung senja masih menunggumu.
Bahkan rayap sekalipun jenuh padaku yang setiap waktu selalu setia menunggumu
Angin berbisik lirih, tiada lagi hadirnya cinta yang kunanti
Ku nikmati belaian angin yang berubah menjadi dingin
Yang semakin menggerogoti rindu yang mengundang pilu

Ruang Hati

Ruangku bukan tempatmu
Aku jenuh bertandang pada hatimu yang beku
Sesekali bertandanglah ke hatiku, meski engkau bukan tamuku

Penimat Senja

Akulah penikmat senja tanpamu
Menelusup malam, pekat tanpamu
Menembus hujan tanpamu
Menyaksikan rembulan tanpamu
Menangisi rindu karenamu
Menulis sajak untukmu
sudah ku tau itu luka, tapi tak bisa ku sangkal. kunikmati meski perih. indah memangdangmu disana. meskit tak dapat tersentuh. mungkin bukan aku yang terukir dihatimu, meski ku tau ada setitik tentangku dalam benakmu.Sungguh tak terlukiskan perih ini, kau ukir demi dia.