Kasih, selagi nafas berhembus ditubuhku
Selama itu
kerinduan menyesaki hatiku
Sajak sajakmu
tak pernah runtuh, juga tak kunjung rapuh
Hatiku
membentuk satu nama yang abadi dalam benakku
Asaku masih
terus mencarimu dalam kesendirianku
Sisa jejakmu
masih kujaga dalam ingatanku
Kala senja
kau lepaskan aku bersama kisah yang kini berbuah rindu
Sejak saat
itu hatiku terus menjerit pilu
Dan tak satu
insanpun mampu sepertimu
Meski ku
tahu jarak denganmu tak sedekat hati kita dulu
Laut biru
saksi rinduku
Setiap waktu
kala rindu menyapaku
Asaku melayang
melintasi samudera biru
Berharap menemukanmu
yang kemudian berlari memelukku
Kasih,
bersama malam aku mendoakanmu
Tak henti,
ku selipkan namamu diantara sujudku
Berharap kau
merindukanku seperti risau yang terus menghantamku
Bersama sepi
aku merangkaikan sejuta sajak untukmu
Sambil melawan
waktu yang kan membawamu kembali padaku
Kala malam,
ku lantunkan sajakku
Sepi semakin
mendekapku lebih dalam dari sisa pelukanmu
Hatiku
semakin pilu, sang malam hanya mampu menatapku penuh iba setiapku merindukanmu