Tak pernah
dan tak akan pernah. Rindu ini sudah terpaku mati padamu. Sekalipun tak ingin
ku berlalu mencoba mengabaikan kenangan ini. Meski begitu singkat, kau mampu
membuat segalanya berarti. Disudut senja aku menangis, menelan sepi ini
sendiri. Saat saat indah, ketika kecupanmu masih hangatkan aku, pelukmu
teduhkan risauku. Kini aku berdiri, berjalan gontai, namun mawarku tak pernah
layu untuk mencintaimu, abadi seperti janjiku dahulu.
Jejak rindu
masih melekat dihatiku, kenangan bersamamu masih setia menemani langkah sepiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar